IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI SISTEM PENGGABUNGAN BELAJAR ANAK REGULER DAN ANAK AUTISM SPECTUM DISORDER (ASD) (Studi Kasus di PAUD Inklusi Family Club Kabupaten Cianjur)
DOI:
https://doi.org/10.62495/jpiaud.v1i1.39Keywords:
Kemampuan Bahasa Anak, Autism Spectrum Disorder (ASD), Penggabungan Belajar Anak Regular dan ASDAbstract
Penelitian ini berfokus pada penerapan pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia dini melalui sistem pendidikan inklusif yang melibatkan anak tipikal dan anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Anak dengan autisme sering kali menghadapi tantangan dalam proses belajar, terutama karena keterbatasan dalam keterampilan sosial serta perilaku yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Mereka juga sering mengalami hambatan dalam komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang memberikan kesempatan bagi siswa berkebutuhan khusus, termasuk anak autis, untuk belajar bersama anak-anak lain dalam satu lingkungan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pelaksanaan, faktor-faktor yang mendukung, serta kendala dalam pengembangan kemampuan berbahasa pada anak usia dini yang mengikuti sistem pendidikan inklusif yang menggabungkan anak tipikal dan anak dengan ASD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengembangan kemampuan berbahasa pada anak usia dini di Klub Keluarga PAUD Inklusif berhasil dilakukan melalui proses pembiasaan yang berkelanjutan. Metode yang diterapkan oleh lembaga tersebut terbukti efektif, baik bagi anak-anak autis maupun anak-anak tipikal, serta menjadi alat yang membantu para guru dalam membiasakan anak-anak untuk terbiasa dengan lingkungan dan situasi belajar yang inklusif. Salah satu faktor pendukung utama dalam pengembangan keterampilan berbahasa ini adalah adanya kerjasama yang baik dan komunikatif antara guru dan orang tua. Namun, terdapat juga kendala yang dihadapi, yaitu lingkungan yang kurang mendukung perkembangan anak. Secara keseluruhan, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan metode yang konsisten dalam pendidikan inklusif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak-anak, khususnya bagi mereka yang mengalami gangguan spektrum autisme.